03 May, 2009

DOSA YANG LEBIH BESAR DARI BERZINA

Pada suatu senja yang lenggang,terlihat seorang wanita berjalan
terhuyung-huyung. Pakaianya yang serba hitam menandakan bahwa ia
berada dalam dukacita yang mencekam.

Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya tanpa hias muka
atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang
ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan
kepedihan yang telah meroyak hidupnya.

Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musaa.s.
Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam.Maka
terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu
lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya
berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya.Doakan
saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu
wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut."Saya takut
mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!"
desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina".
Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu
meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah anak
itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... mati," ucap
wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api
matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, pergi
kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana
perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata
kerana jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu
hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk
keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan.Ia
tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mahu
dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah
menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang
olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak
tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi
Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,"Mengapa engkau menolak
seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau
tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa
apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh
itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada
Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang
nista itu?" "! Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?"
tanya Musa kian penasaran."Orang yang meninggalkan solat dengan
sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada
seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi
untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk
untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi
Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan
tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa
sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya.Bererti ia
seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah
menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-
Nya.Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-
sungguh bererti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah
itu ada, di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti
mahu menerima kedatangannya.

Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan solat lebih
besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an,
membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam
hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan solat
sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan
disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah lapan puluh
tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari
diakhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi,
mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk
melaksanakan kewajiban solat dengan istiqomah. Tolong sebarkan kepada
saudara-saudara kita yang belum mengetahui. Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa
atuubuilaiik.

Wassalam

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran
104:105)

Orang-Orang yang beriman itu akan menjadi tenteram hati
mereka.Ingatlah dengan mengingati Allah itu hati akan menjadi
tenteram.(Ar- Rad:28)

No comments: